skip to Main Content

Selamat Datang

PT. CIRILL INDONESIA  adalah perusahaan Air Minum Dalam Kemasan yang sangat fokus pada kualitas air minum untuk dikonsumsi oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dengan Berfokus pada kualitas tersebut PT. CIRILL INDONESIA telah mengimplementasikan teknologi terbaru pada semua lini perusahaan, mulai dari Lini Supply Chain, Produksi, hingga Distribusi kepada para Konsumennya. PT. CIRILL INDONESIA memberikan jaminan kualitas pada setiap produk yang diterima oleh Masyarakat. AMDK Cirill sehat hemat segar dan steril. Cirill Pilihan Kita Semua

Hubungi Kami

Email: cs@cirill.net
Telepon: (62) 21 596 1118
Kp. Pabuaran Dukuh Cikupa Tangerang

Lokasi Kami

mapcirill
Menerapkan Crowdsourcing

Menerapkan Crowdsourcing

Beberapa orang mungkin sudah familiar dengan istilah crowdsourcing, tetapi banyak yang masih awam dengan ungkapan tersebut. Pada kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari kita sering menerapkannya. Crowdsourcing adalah cara mendelegasikan atau mengalihdayakan tugas-tugas tertentu kepada pihak luar, yang biasanya mengetahui tugas itu melalui pengumuman terbuka. Tujuan crowdsourcing adalah memperbanyak sumberdaya inovasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, serta membuka kesempatan untuk membuat solusi yang murah tapi lebih efektif. Pekerjaan crowdsourcing dapat terdiri dari beberapa tugas, seperti mencari ide inovatif atau menyelesaikan suatu masalah.

Meskipun istilah crowdsourcing mulai dikenal pada tahun 2006 oleh Jeff Howe  dari perusahaan Wired, model bisnis ini sudah ada sejak lama. Contoh penerapannya pada masa lampau dapat kita lihat pada saat pemerintah inggris menawarkan hadiah sebesar 20.000 poundsterling kepada siapa saja yang dapat menemukan metode praktis untuk menentukan posisi kapal berdasarkan garis bujur yang tepat pada tahun 1714. Pada waktu itu navigator dapat menentukan posisi mereka berdasarkan garis lintang menggunakan kompas, namun posisi penentuan berdasarkan garis bujur belum ditemukan. Ini adalah masalah yang sangat berbahaya dalam pelayaran, sehingga para pelaut diharuskan untuk memilih rute yang lebih jauh dan lebih merepotkan, atau jika tidak maka mereka akan celaka. Pada tahun 1773, seorang warga Inggris bernama John Harrison akhirnya mendapatkan hadiah tersebut karena berhasil menemukan kronometer maritim, yaitu alat yang dapat menyelesaikan  masalah garis bujur yang lama tidak teratasi itu.

Dari cerita diatas kita menjadi tahu bahwa crowdsourcing bukanlah sebuah metode baru, hanya saja untuk era saat ini pola dari konsep tersebut sudah jauh berbeda dari bentuk aslinya. Jika dulu pengumuman atau tantangan tersebut dipublikasikan menggunakan papan atau mulut ke mulut, pada era saat ini model publikasinya adalah memanfaatkan media yang ada, misalnya social media, atau media internet lainnya, sehingga dapat menjangkau masyarakat dengan lebih  luas

Dalam beberapa tahun terakhir crowdsourcing mulai banyak dikenal melalui media internet. Threadless sebuah perusahaan yang inti bisnisnya adalah crowdsourcing mengundang para perancang busana dari seluruh dunia untuk mengumpulkan design T-shirt mereka kedalam sistem ini. Kemudian para pelanggan akan memilih design yang paling mereka sukai dan Threadless akan membuat dan memasarkan T-shirt yang paling disukai oleh pelanggan tersebut. Perancang akan dibayar jika design mereka terpilih untuk diproduksi, dengan cara ini Threadless dapat memproduksi 3-4 macam T-shirt baru per minggu, dan karena produk tersebut adalah pilihan para pelanggan tentu saja produk tersebut akan laris dipasaran.

Selain Threadless, Cisco adalah salah satu perusahaan besar yang berhasil menerapkan metode crowdsourcing. Sejak tahun 2007 Cisco secara regular mengadakan kompetisi “I-Prize”. Cisco membidik para inovator muda, dalam kompetisi ini peserta diundang untuk menyerahkan dan mempresentasikan proposal inovasinya secara online. Kemudian manajemen senior perusahaan ini akan memilih ide yang terbaik, kemudian mendanai dan menerapkan ide tersebut. Pemenang akan mendapat hadiah uang dalam jumlah besar sebagai ganti hak kekayaan intelektual mereka. Melalui kompetisi “I-Prize” inilah Cisco menghasilkan inovasi kreatif dan kekayaan intelektual dari masyarakat seluruh dunia.

Selain dua perusahaan besar diatas, masih banyak perusahaan-perusahaan lain yang berhasil menerapkan konsep crowdsourcing ini. PT. CIRILL INDONESIA juga menggunakan cara yang sama untuk membuat design produk dari AMDK CIRILL nya. PT. CIRILL INDONESIA memberikan kesempatan kepada para designer yang memiliki keahlian di bidang design untuk membuat kemasan dari produk-produk AMDK CIRILL. Dan hanya hasil design terbaik menurut perusahaan lah yang akan dipilih, dan para designer tersebut akan dibayar jika design mereka dipilih oleh perusahaan. Dengan menerapkan sistem seperti ini perusahaan dapat lebih fokus pada pelayanan pelanggan, sehingga para pelanggan dapat merasa lebih nyaman dan setia para produk-produk AMDK CIRILL. AMDK CIRILL  air minum berkualitas, sehat, hemat, dan segar

 

Ali Maksum, S.Kom. MTI.

Lecturer On Muhammadiyah University, Passionate on IT, Business Intelligence and machine learning. 15 years experienced on IT field, specialized on Virtualization and Cloud computing System

Leave a Reply

Back To Top