DIRGAHAYU INDONESIAKU
Kita semua tahu bahwa Negara kita Tercinta Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan nya setiap tanggal 17 Agustus.
Kemeriahan perayaan Hari Kemerdekaan Republik kita Indonesia Tercinta juga terlihat dari pemasangan bendera berwarna merah putih, umbul-umbul, dan lampu berwarna-warni di sepanjang jalan, gang, gerbang, dan rumah setiap warga. Kemeriahan semakin bertambah dengan segala perlombaan yang beranega ragam di setiap daerah. Mulai dari lomba legendaris yang jarang terlewatkan yakni balap karung, dan panjat pinang, hingga perlombaan kreatif seperti sepakbola daster, memasukkan paku ke dalam botol, makan kerupuk hingga sepeda hias. Kegiatan-kegiatan tersebut semakin menambah meriahnya pesta kemerdekaan Republik kita Indonesia Tercinta.
Menghormati para pahlawan pejuang kemerdekaan yang telah menumpahkan segenap harta serta jiwa dan raga mereka untuk negara kita tercinta adalah kewajiban setiap warga negara. Tanpa perjuangan mereka kita mungkin akan terus hidup dalam kelamnya penjajahan. Agar lebih memaknai hal tersebut kita harus tahu arti kata ‘MERDEKA’ yang sering kita ucapkan dan para pejuang kita selalu ucapkan untuk membakar semangat perjuangan mereka.
Mardijk. Menurut sejarawan Mona Lohanda dalam novel Burung-burung Walet Klapanoenggal karya Johan Fabricius (Pustaka Azet, Jakarta, 1985), orang mardijk adalah orang merdeka, bukan budak.
Diceritakan, pada 1633 hiduplah orang Papang di bagian timur kota tua Batavia. Orang Papang ini diduga berasal dari bangsa Pampango di Luzon. Luzon ini kemungkinan besar di Filipina, meski tak tertutup kemungkinan juga di Portugis mengingat ada daerah bernama Lugon di Portugis.
Orang Luzon ini dikenal sangat militan. Tak heran kalau dijadikan serdadu oleh Spanyol. Papang ini sekarang menjadi Kelurahan Papanggo di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Nama Papanggo disebutkan berasal dari perkataan Belanda de Papangers alias orang-orang Pampanga atau Pampango. Tadinya, orang-orang Papang ini merupakan bagian dari kelompok serdadu VOC. Oleh karena atas jasa, pengabdian atau belas kasihan tuannya, mereka dimerdekakan dan kemudian disebut sebagai orang mardijk. Artinya, orang merdeka, bukan budak.
Merdika, Mahardhiekeka, Merdeheka adalah uangkapan-ungkapan lain yang juga dianggap menjadi asal usul kata MERDEKA yang sering digunakan oleh para pejuang untuk membakar semangat perjuangan mereka. Semoga Indonesia semakin Berjaya Di masa depan, Rakyat yang Makmur dan Sejahtera dan hidup dalam penuh keadilan dan kerukunan. Mari Kita Lanjutkan Perjuangan para Pahlawan dengan membangun negara Indonesia Tercinta Menjadi Lebih Baik.
Gunakan selalu Produk-produk hasil karya anak bangsa. AMDK CIRILL sebagai salah satu produk karya anak bangsa yang memiliki kualitas air yang sehat dengan harga yang hemat dengan rasa air yang segar, sangat layak untuk dikonsumsi oleh seluruh keluarga INDONESIA. Mari kita lanjutkan perjuangan para pahlawan, bangkitkan semangat nasionalisme.
DIRGAHAYU INDONESIA KE 74, SDM UNGGUL – INDONESIA MAJU. MERDEKA !!!