skip to Main Content

Selamat Datang

PT. CIRILL INDONESIA  adalah perusahaan Air Minum Dalam Kemasan yang sangat fokus pada kualitas air minum untuk dikonsumsi oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dengan Berfokus pada kualitas tersebut PT. CIRILL INDONESIA telah mengimplementasikan teknologi terbaru pada semua lini perusahaan, mulai dari Lini Supply Chain, Produksi, hingga Distribusi kepada para Konsumennya. PT. CIRILL INDONESIA memberikan jaminan kualitas pada setiap produk yang diterima oleh Masyarakat. AMDK Cirill sehat hemat segar dan steril. Cirill Pilihan Kita Semua

Hubungi Kami

Email: cs@cirill.net
Telepon: (62) 21 596 1118
Kp. Pabuaran Dukuh Cikupa Tangerang

Lokasi Kami

mapcirill
Menganalisa Posisioning Perusahaan (Mengenal Model 7S)

Menganalisa Posisioning Perusahaan (Mengenal Model 7S)

Positioning  adalah pertanyaan umum perusahaan selama bertahun-tahun, dan ada banyak jawaban yang berbeda. Beberapa pendekatan melihat dari faktor internal, beberapa melihat dari faktor eksternal, beberapa menggabungkan perspektif kedua hal tersebut, dan yang lainnya mencari keselarasan antara berbagai aspek organisasi yang sedang dikaji. Pada akhirnya, masalah ini lebih fokus ke faktor mana yang ingin kita pelajari.

Sementara beberapa model efektivitas organisasi silih berganti mengikuti tren, salah satu yang masih bertahan hingga saat ini adalah McKinsey 7-S framework. Dikembangkan di awal 1980-an oleh Tom Peters dan Robert Waterman, dua konsultan yang bekerja di McKinsey & Company, sebuah  perusahaan konsultan, premis dasar dari model ini adalah bahwa ada tujuh aspek internal organisasi yang perlu disejajarkan jika ingin menjadi sukses .

Model 7-S dapat digunakan dalam berbagai situasi di mana perspektif keselarasan adalah sangat penting, misalnya, untuk membantu kita dalam:

  •    Meningkatkan kinerja perusahaan.
  •    Meneliti efek kemungkinan perubahan masa depan dalam perusahaan.
  •    Menyelaraskan departemen dan proses selama merger atau akuisisi.
  •    Menentukan cara terbaik untuk menerapkan strategi yang diusulkan.

Model 7-S dari McKinsey dapat diterapkan untuk efektivitas dari sebuah tim atau proyek. Masalah-masalah keselarasan dapat didefinisikan dengan mudah sesuai scope yang ditentukan.

Model 7S dari McKinsey  memiliki tujuh faktor yang  dikategorikan dalam dua elemen penting, yaitu Hard Elements dan Soft Elements:

“Hard Elements”  merupakan unsur-unsur yang lebih mudah untuk didefinisikan atau diidentifikasi dan pihak manajemen dapat langsung menerapkannya: yang termasuk dalam strategi tersebut adalah; bagan organisasi dan alur pelaporan; alur proses formal dan sistem IT.

“Soft Elements”, disisi lain lebih sulit untuk dijelaskan, dan kurang nyata serta lebih banyak dipengaruhi oleh budaya perusahaan. Namun, unsur-unsur Soft Elements sama pentingnya dengan Hard Elements  jika organisasi ingin menjadi sukses.

Secara umum ke 7 elemen tersebut adalah:

  • Strategy: adalah rencana yang dirancang untuk mempertahankan dan membangun keunggulan kompetitif dalam persaingan.
  • Structure: adalah cara organisasi membentuk struktur dan siapa melapor kepada siapa.
  • System: adalah kegiatan dan prosedur dimana anggota staf dapat menyelesaikan pekerjaan nya setiap hari
  • Shared value: artinya mampu menjelaskan tujuan dari nilai-nilai penting perusahaan
  • Style: adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan.
  • Staff: adalah menggambarkan karyawan dan kemampuan umum mereka.
  • Skill: adalah keterampilan yang sebenarnya dan kompetensi karyawan yang bekerja untuk perusahaan.

Untuk artikel lebih detail akan kita lanjutkan di artikel berikutnya

Ali Maksum, S.Kom. MTI.

Lecturer On Muhammadiyah University, Passionate on IT, Business Intelligence and machine learning. 15 years experienced on IT field, specialized on Virtualization and Cloud computing System

Leave a Reply

Back To Top