Seni Membangun Kemitraan
Siapapun yang ambil bagian dalam fenomena bisnis dotcom pada tahun 1990-an pasti mengembangkan yang namanya kemitraan. Kemitraan ada bermacam-macam, mulai dari kemitraan penelitian, kemitraan pemasaran, kemitraan distribusi, sampai kemitraan penjualan. Sayangnya jumlah kemitraan lebih banyak daripada jumlah pendapatan yang dihasilkan.
Inti kemitraan yang baik adalah bahwa kemitraan semestinya mempercepat arus uang tunai, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi biaya. Kemitraan yang dibangun di atas prinsip bisnis yang kokoh seperti itu punya kecenderungan besar untuk berhasil.
Begitu kita faham mengenai hal ini, kemitraan tinggal menjadi persoalan implementasi, yaitu dengan: memastikan bahwa orang yang melakukan kerja nyata terlibat di dalamnya, memusatkan diri pada kekuatan, dan menjalankan kesepakatan win-win solution.
Kemitraan yang efektif dapat memberikan hasil yang menarik bagi perusahaan baru. Hal ini mempercepat masuknya produk perusahaan ke wilayah geografis atau segmen pasar yang baru, membuka saluran distribusi tambahan, mempercepat pengembangan produk baru, dan mengurangi biaya atau ongkos yang mesti dikeluarkan.
Sayangnya banyak perusahaan yang membangun kemitraan bukan untuk mendapatkan manfaat sebuah pembukuan, mereka bermitra sekedar untuk menciptakan generalisasi, meredam kritik, atau demi kesenangan semata.
Terdapat dua alasan yang menyebabkan sedikit perusahaan yang merumuskan sasaran dan tujuan sebuah kemitraan. Pertama, kemitraan hanya dibangun di atas pasir, sehingga sangat sulit untuk sampai pada perumusan sasaran dan tujuan, dan ini merupakan pertanda buruk dari sebuah kemitraan. Alasan kedua adalah orang tidak memiliki disiplin untuk merumuskan tujuan dan sasaran, karena mereka sudah terlalu sibuk, kurang tertata, malas, atau mereka takut untuk mengukur atau menilai hasilnya.
Jika kita ingin menjadikan sebuah kemitraan berjalan dengan baik, jangan terlalu berfokus untuk membuat para CEO dan top manajemen setuju. Sebaliknya, pastikan bahwa karyawan tingkat menengah dan bawah dapat memahami kemitraan tersebut, membuatnya sukses, dan menilai kontribusi dari setiap orang. Kemitraan ini dimulai ketika ada win-win solution, dan kedua belah pihak saling membutuhkan satu sama lainnya.
CIRILL INDONESIA semenjak dari awal menjalankan bisnis AMDK sudah menerapkan konsep kemitraan. Sehingga produk AMDK CIRILL dapat dengan mudah diterima dan dikenal oleh masyarakat luas. Kemitraan yang dijalankan bukan hanya kemitraan antara perusahaan dengan perusahaan, tetapi PT. CIRILL INDONESIA juga melakukan kemitraan antara perusahaan dengan masyarakat. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan benefit yang lebih banyak kepada konsumen dengan melakukan kemitraan dengan PT. CIRILL INDONESIA. Dalam hal kemitraan dengan masyarakat ini PT. CIRILL INDONESIA menamakannya dengan CIRILL MITRA MANDIRI (CMM) dan CIRILL DISTRIBUTOR MANDIRI (CDM).
Kedua kemitraan tersebut diusung oleh PT. CIRILL INDONESIA karena alasan-alasan berikut:
- Banyak orang yang berkeinginan memulai atau mengembangkan usaha namun selalu dihadapkan pada kendala modal dan manajemen;
- Banyak orang yang sudah bekerja, namun pendapatan yang diperoleh dirasakan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, sekalipun hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok;
Dengan menggunakan konsep kemitraan AMDK CIRILL telah dapat dinikmati, dan manfaat dari sebuah air minum berkualitas, sehat, hemat, dan segar sudah dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Indonesia. AMDK CIRILL pilihan kita semua.
