
Seni Melakukan Perekrutan
“Adalah sangat penting untuk mempekerjakan, memercayai, dan menghargai mereka yang perspektif, kemampuan, dan penilaiannya sangat berbeda dari anda. Hal ini sangat tidak mudah karena dibutuhkan kerendahan hati, toleransi, dan kebijaksanaan yang tidak biasa” Dee W. Hock.
Hanya ada sedikit tugas wirausahawan yang lebih menyenangkan daripada merekrut karyawan untuk memulai usaha baru. Apa yang lebih baik daripada menemukan orang yang tepat yang bisa membantu kita untuk mengubah dunia? Dan, hanya ada sedikti faktor yang lebih penting guna menyukseskan usaha baru selain orang-orang yang baik.
Perekrutan yang baik dimulai dari puncak: CEO harus merrekrut orang terbaik yang dapat mereka temukan. Kemudian, perekrutan yang baik perlu melihat apa yang ada di balik permukaan yang kasat mata seperti ras, keyakinan, warna kulit, pendidikan, dan latar belakang pekerjaan. Untuk itu kita harus berfokus pada tiga faktor berikut:
- Apakah kandidat bisa mengerjakan tugas-tugas yang kita butuhkan?
- Apakah kandidat meyakini pemaknaan yang akan kita lakukan?
- Apakah kandidat memiliki kekuatan yang kita butuhkan (bukannya kelemahan yang ingin kita hindari)?
Jika para kandidat lulus ujian ini, kita bisa merekrut mereka, tetapi pakailah cara-cara yang cerdas dengan menggunakan seluruh senjata kita, bernegosiasi di waktu yang tepat, dan terapkan kembali intuisi kita.
Setelah mereka masuk kerja, kita mesti mempersiapkan masa bulan madu di mana kedua belah pihak dapat menganalisis apakah semua berjalan dengan baik. Akhirnya sebagai kerangka filosofis, buatlah upaya-upaya untuk “merekrut” karyawan kita setiap hari– guna meyakinkan mereka agar kembali lagi ke kantor keesokan harinya.
Steve Jobs memiliki ungkapan yang cukup terkenal mengenai rekruitment, dia mengatakan “Pemain kelas A merekrut pemain kelas A, pemain kelas B merekrut pemain kelas C dan pemain kelas C merekrut pemain kelas D”. Dengan urutan seperti itu, tidak dibutuhkan waktu terlalu lama untuk sampai ke pemain kelas Z. efek yang dihasilkan adalah ledakan jumlah pegawai yang tidak berguna di dalam perusahaan.
Jika ada satu hal ang harus dilakukan oleh seorang CEO, hal itu adalah merekrut tim manajemen yang lebih baik daripada dirinya sendiri. Jika ada satu hal yang musti dilakukan oleh tim manajemen, hal itu adalah merekrut karyawan yang lebih baik daripada mereka. Supaya hal ini terjadi, CEO dan tim manajemen wajib memiliki dua kualitas. Pertama adalah kerendahan hati untuk mengakui bahwa ada orang lain yang dapat menjalankan pekerjaan secara lebih baik daripada mereka. Kedua, setelah mengakuinya, mereka perlu rasa percaya diri yang tinggi untuk merekrut orang-orang tersebut.
Harus diakui, mendorong para manajer untuk merekrut pemain kelas A sangat tidak mudah, dan sangat banyak perusahaan yang berisikan orang-orang kurang berguna semacam ini. Hal ini terjadi karena sebagian besar orang tidak menjalankan prinsip ini dan sangat sulit untuk menyaring orang-orang yang kurang berguna. Ada 5 cara untuk mencegah terjadinya perekrutan orang yang salah:
- Jangan campur adukkan korelasi dengan penyebab
- Jangan mengandaikan keterampilan perusahaan besar bagi perusahaan baru
- Dramatisasi harapan kita
- Teliti ketika memeriksa referensi
- Percaya kepada orang dalam
Penjelasan masing masing point diatas akan kita bahas di artikel berikutnya ya. Oh iya sekedar info saja, kalau ada salah satu dari pembaca yang sedang mencari kerja, tidak ada salahnya lihat-lihat lowongan di sini. Banyak sekali lowongan kerja di situ, jika pembaca beruntung maka anda bisa bergabung bersama teman-teman yang lain untuk membuat Indonesia yang lebih baik dengan meningkatkan industri dalam negeri. Karena AMDK CIRILL adalah produk asli Indonesia, air minumnya berkualitas, sehat, hemat, dan segar. Mari bersama kita jadikan Indonesia menjadi lebih baik, sehat, dan sejahtera. Sampai jumpa di artikel berikutnya.